Preaload Image
Back

Transformasi Tanah Likuifaksi: Tesis Minarni Usulkan Solusi Baru untuk Meningkatkan Hasil Bawang Merah Lembah Palu

Palu, 27 Agustus 2024 – Salah satu agenda akademik penting Program Pascasarjana Universitas Alkhairaat berlangsung pada Selasa, 27 Agustus 2024, saat Minarni, seorang kandidat magister Ilmu Pertanian, mempresentasikan usulan penelitian tesisnya dalam sebuah seminar yang digelar di Ruang Seminar Pascasarjana. Acara yang dimulai pukul 14.00 dan dihadiri oleh mahasiswa pascasarjana serta para dosen pembimbing dan penguji, membahas topik inovatif yang berkaitan dengan upaya pemanfaatan tanah bekas likuifaksi di Kota Palu.

Tesis Minarni berjudul “Optimalisasi Rasio Campuran Tanah Bekas Likuifaksi dengan Bahan Organik untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa L.) di Kota Palu”. Topik ini lahir dari permasalahan pasca bencana likuifaksi yang menimpa Sulawesi Tengah pada tahun 2018. Bencana tersebut meninggalkan tanah yang kehilangan kemampuan produktivitasnya. Dalam konteks ini, Minarni berupaya mencari solusi melalui kombinasi tanah likuifaksi dengan bahan organik berupa pupuk kandang sapi dan arang sekam untuk meningkatkan kualitas tanah sebagai media tanam bawang merah, yang merupakan salah satu komoditas utama di wilayah ini.

Seminar ini dihadiri oleh Dr. Sri Sudewi, S.P., M.Sc. sebagai ketua tim penguji, Dr. Lisa Indriani B., S.P., M.P., Dr. Jumardin, S.P., M.Si., dan Dr. Sayani, S.P., M.Si.. Selain itu, seminar juga terbuka bagi mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Pertanian Universitas Alkhairaat, yang ikut menyaksikan jalannya presentasi.

Minarni memaparkan bahwa penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juli 2024 hingga September 2024 di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Penelitian akan menggunakan media tanam berupa polybag berukuran 40 cm x 50 cm yang diisi dengan tanah bekas likuifaksi. Sebelumnya, tanah tersebut akan dianalisis karakteristik fisik dan kimianya, termasuk pH, kadar C-organik, N-total, P-tersedia, dan K-tersedia, untuk mengetahui kelayakannya.

Dalam metodologi penelitian, Minarni merincikan proses persiapan media tanam, yang melibatkan pencampuran tanah dengan berbagai bahan organik seperti pupuk kandang sapi dan arang sekam. Perlakuan akan dilakukan dengan berbagai dosis campuran, yang kemudian digunakan sebagai media untuk menanam bibit bawang merah lokal Palu. Pemeliharaan tanaman, seperti penyiraman, pengendalian gulma, serta pengendalian hama dan penyakit, akan dilakukan selama penelitian untuk memastikan hasil yang optimal.

Selama sesi diskusi, Minarni menekankan pentingnya pemulihan lahan bekas likuifaksi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah yang terdampak bencana. Ia juga menggarisbawahi bahwa penggunaan bahan organik seperti pupuk kandang sapi dan arang sekam tidak hanya dapat memperbaiki struktur tanah, tetapi juga meningkatkan kadar nutrisi yang diperlukan oleh tanaman.

Tahapan pemanenan direncanakan akan dilakukan setelah sebagian besar daun tanaman bawang merah menunjukkan tanda-tanda siap panen, seperti daun yang mulai rebah dan berubah warna menjadi kuning. Penilaian hasil akan mencakup pengukuran variabel-variabel pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi, berat basah umbi, dan berat kering umbi.

Dalam penelitian ini, Minarni menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tujuh perlakuan yang terdiri dari berbagai kombinasi rasio campuran tanah bekas likuifaksi dengan pupuk kandang dan arang sekam. Setiap perlakuan akan diulang sebanyak lima kali sehingga total terdapat 35 unit percobaan. Data yang dikumpulkan akan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) jika ada perbedaan signifikan.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemanfaatan lahan bekas likuifaksi di Kota Palu dan sekitarnya, serta menjadi salah satu solusi berkelanjutan dalam bidang pertanian, khususnya untuk meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah yang menjadi komoditas unggulan di daerah tersebut.

Pada akhir seminar, dosen pembimbing dan penguji memberikan masukan serta pertanyaan terkait metodologi dan kelayakan aplikasi hasil penelitian. Secara keseluruhan, seminar ini berjalan dengan lancar dan mendapat tanggapan positif dari para hadirin. Minarni pun berkomitmen untuk melanjutkan penelitiannya dengan lebih mendalam agar dapat memberikan solusi nyata bagi peningkatan produktivitas pertanian di wilayah terdampak likuifaksi di Sulawesi Tengah.

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *